- Pengertian Perubahan Harga
Untuk memahami istilah perubahan harga, kita
harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga
spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga
seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.
Disebut inflasi jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan
disebut deflasi jika terjadi penurunan harga. Perubahan harga spesifik
mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang
disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
- Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Mata uang konstan biaya historis atau
equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal
merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa. Sebagai
contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang
dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan
dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan
terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan,
yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat
aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan
untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan
secara tepat dengan transaksi kini.
- Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai
negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga
mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi
nasional dan pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka
akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang
berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat
ini.
Amerika Serikat ,Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
1.Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2.Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3.Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Inggris, Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16), “akuntansi biaya kini”.
Amerika Serikat ,Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
1.Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2.Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3.Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Inggris, Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16), “akuntansi biaya kini”.
- Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
1.Apabila
standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16
mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2.Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, SFAS 33 mengharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
2.Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, SFAS 33 mengharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
- Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa
laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal
menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami
hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang
melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah
didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a.Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
b.Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini
c.Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan
d.Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut
Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a.Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
b.Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini
c.Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan
d.Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut
- Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah
1.Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
2.Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.Akuntansi inflasi luar negeri.
4.Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
1.Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
2.Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.Akuntansi inflasi luar negeri.
4.Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
- Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang,
dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di
berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini.
Di Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter dientukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah.
Di Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter dientukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah.
- Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1.Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
2.Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
1.Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
2.Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
- Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri
Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk
menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung
pada deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan
deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang
dan jasa.
Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan.
Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan.
- Menghindari Kejatuhan Ganda
Ukuran penyesuaian yang terjadi untuk
menghapuskan kejatuhan ganda tergantung pada kurs dan perbedaan inflasi
dan berhubungan secara negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok
penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya
laba untuk menghindari penilaian lebih laba bersih. Karena
pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang,
perubahan kurs valuta asing diantara laporan keuangan yang berurutan
yang umumnya disebabkan oleh inflasi menyebabkan timbulnya sebagian
pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan. Untuk
menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua
kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang
sudah tercemin dalam hasildari suatu perusahaan.
Sumber : http://ninisug.blogspot.com/2011/05/nama-niswatun-amaro-npm-20207788-kelas.html
Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.
tugas softskill akuntansi internasional, fatma As / 4eb10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar