Namaku candy, entah mengapa orang tuaku memberikan ku nama candy mungkin ayah dan bundaku sangat menyukai permen, kisah hidupku tidak semanis permen yang sering aku makan tapi memang tidak semua permen itu berasa manis, ada yang rasa pedas, asin dan asam begitupun dengan hidupku. Meskipun hidupku tak semanis permen tapi aku cukup bahagia, aku duduk dibangku sekolah dasar kelas 3 SMA . tidak ada yang special dari diriku, aku gadis yang biasa-biasa saja . aku tidak memiliki pacar ataupun teman dekat pria seperti kebanyakan teman-teman seumuranku, walaupun seperti itu aku tetap bahagia dengan hidupku,
Aku hanya tinggal berdua dengan bunda, ayah telah lama tiada meninggalkan kami sejak aku berumur 3bulan jadi selama ini bundalah yang menjadi kepala keluarga semua biaya hidup kami semua dia yang menanggungnya, aku kagum pada bunda, bunda sangat kuat dan tegar menghadapi semua ini, bunda bekerja dari pabrik yang satu ke pabrik yang lain sebagai tambahan bunda membuat kue-kue basah utuk dijual di kantin tempat bunda bekerja dan juga kantin sekolah ku, aku tak pernah malu menjalani hidup yang sangat sederhana yang terpenting buatku adalah bunda selalu disampingku dan selalu mendukungku. Aku sangat tertarik dengan yang berbau KOREA dari lagu-lagunya, budaya, film, makanan sampai orang-orangnya pun aku tertarik, sampai aku memiliki mimpi ingin pergi kesana dan tinggal disana tapi itu hanyalah sebuah mimpi yang sulit untuk menjadi nyata. Karena aku sadar untuk pergi kesana saja membutuhkan biaya yang sangatlah besar apalagi harus tinggal disana, maka dari itu bisa pergi kesana hanya sebuah mimpi bagiku.
Jam dinding dikamarku sudah menunjukan pukul 12 malam aku masih saja sibuk dengan tugas-tugas sekolahku , sebenarnya kalau aku belajar lebih sore lagi aku tidak akan belajar sampai larut malam begini tapi sorenya hingga jam 10 malam aku harus membantu bunda membuat kue yang harus dijual besok pagi, kue adalah biaya tambahan untuk membiayai hidup kami, dan kue-kue itu dijual sebagian dikantin sekolahku dan sebagian lagi dijual di warung-warung dekat rumah dan kantin tempat bunda berkerja untuk hasilnya lumayanlah untuk ku dan bunda. Rasanya mataku sudah tidak kuat lagi untuk membaca semua tulisan dibuku matematikaku untuk tugas pelajaran yang satu itu telah selasai ku kerjakan bergegas ku rapikan semua buku-buku yang ada di atas meja belajarku dan ku rapikan semua buku-buku yang harus aku bawa besok
Ku jatuhkan tubuhku kekasur kesayanganku dan kubiarkan diriku berkhayal seperti biasanya aku selalu berkhayal jika aku bisa kuliah dan tinggal di seoul dan bisa bertemu dengan idolaku yah siapa tau jodohku ada disana atau mungkin salah satu dari idolaku, aku tersenyum dalam khayalanku semakin aku terlarut dalam khayalanku akhirnya aku tertidur, seperti itulah ritualku sebelum tidur.
“candy” panggil sebuah suara yang lembut dari luar kamar , dan aku segera terbangun “iya , bunda” jawabku setengah berteriak dan bergegas membuka pintu kamar “ayo cepat mandi, siap-siap kamu harus sekolahkan” ucap bunda padaku ketika ku membuka pintu kamarku sambil merapihkan rambutku. “iya bunda, makasih yah udah dibangunin” ucapku pada bunda sambil tersenyum dan bunda membalas senyumku sambil kembali kedapur
Seperti biasanya sebelum aku berangkat sekolah aku pamitan dulu ke ibuku sambil mengambil kue bagianku untuk dititipkan dikantin sekolah, oiya kue-kue bikinan bunda sudah terkenal satu disekolahku kata teman-teman dan guru-guruku sampai satpam dan penjaga sekolah bilang kalau kuenya enak dan mereka langganan kue-kue bunda,
Sekolah lumayan jauh dari rumah, untuk sampai kesana aku harus naik angkot ataupun bus hari ini aku memutuskan naik angkot saja biar dapat tempat duduk pasalnya selain membawa kue yang akan dijual dikantin aku juga membawa pesanan bu Reni. Bu Reni itu adalah guru BK ku disekolahku aku sering curhat dengannya yah tentang apa saja sampai impianku bisa kuliah dan tinggal di Negara Gingseng itu. Dan bu Reni selalu mendukungku akan impianku itu aku suka sekali bu Reni dia wanita yang baik, ramah dan bersahaja tidak ketinggalan dia juga cantik. Aku ingin sekali seperti bu Reni.
Akhirnya aku sampai juga di sekolahku tercinta SMA SMENT hanya memerlukan waktu setengah jam untuk sampai disekolah hari ini tapi biasanya bisa hampir satu jam aku sampai disekolah karena macet tapi untung hari ini tidak . sebelum aku kekelas aku bergegas kekantin biasanya disana sudah banyak yang menunggu kue jualanku dan setelah aku menaruh kue-kue itu aku langsung keruangan bu Reni untuk memberikan kue pesanannya. Ternyata bu Reni sudah ada didalam ruangnya . “permisi bu” ucapku sopan
“iya sini masuk can” jawabnya dengan ramah dan dibarengi senyum manisnya
“ini bu kue pesanan bu Reni”
“wah , terimakasih ya can” ucap bu Reni sambil mengambil kuenya “oiya can nanti istirahat kamu kesini lagi ya” lanjut bu reni sambil tersenyum
“memangnya ada apa bu” tanyaku penasaran “kenapa tidak sekarang saja” ujarku karna penasaran
“dasar kau ini” gumam bu Reni sambil mencubitku pelan “pokoknya nanti jam istirahat kamu kesini ya” jawab bu Reni
“ya ibu memang paling bisa bikin saya penasaran tapi baiklah bu nanti saya akan kesini lagi “ ucapku
“kalau begitu saya pamit ya bu kekelas” pamitku pada bu Reni dan bu reni punya tersenyum manis
Bel istirahat pun berbunyi tandanya pelajaran dihentikan beberapa menit, tanpa buang-buang waktu aku segera membereskan buku-buku yang ada dimeja dan memasukan kedalam tas. Setelah selesai aku langsung keluar meninggalkan kelas untuk menuju ruang BK atau ruang bu Reni karena aku sudah janji untuk datang keruanganya saat jam istirahat lagi pula aku penasaran sebenarnya apa yang ingin bu Reni katakana padaku. Sepanjang perjalanan menuju ruang BK aku menerka-nerka apa yang ingin dikatakan bu Reni, kalau bisa dibilang aku sangat takut tapi penasaran,
Akhirnya sampailah aku didepan ruang BK, dengan rasa takut dan penasaran segera ku ketuk pintu ruang BK, ada suara lembut yang sering aku dengar menyuruhku masuk kedalam ruangan itu . segera aku masuk dan menutup kembali pintu yang ku buka tadi.
“ayo sini Candy, pasti kamu sudah penasaran ya” goda bu Reni padaku
“iya bu” ucapku “memangnya ada apa sih bu, saya dipanggil keruang ibu?” tanyaku “apa saya melakukan kesalahan atau” belum aku selesai berbicara bu Reni memotongnya
“aduh kamu ini cerewet sekali ya” ujar bu Reni “ ibu memanggil kamu kesini karna ada satu hal” lanjutnya “apa kamu masih ingat akan cita-cita dan impianmu?” tanyanya padaku sambil tersenyum manis dan rasa takut itu pun hilang
“tentu bu, saya amat sangat ingat akan hal itu dan tak akan pernah melupakannya” jawabku antusias “yah, walaupun tak akan mungkin bagi saya untuk kuliah apalagi tinggal disana”lanjutku lemas bu Reni mendekat padaku dan memegang tanganku
“candy sayang tidak ada yang tak mungkin didunia ini jika tuhan sudah berkata iya maka akan terjadi” ucapnya “sekalipun batu yang keras bisa mejadi lunak jika dia menginginkannya, semuanya bisa terjadi”lanjutnya sambil tersenyum
“jadi maksud dari ini semua apa bu?”tanyaku dengan polosnya
“jadi semua cita-cita dan impian yang kamu bilang itu tidak mungkin belum tentu tidak mungkin selama kita mau berusaha dan berdoa” jawbnya “dan kamu tahu candy ada teman ibu yang bekerja dikedutaan besar Indonesia untuk korea membuka pendaftaran beasiswa untuk kuliah disana dan uang saku kamu sampai lulus menjadi sarjana”
Dengan antusiasnya akupun senang mendengarnya tapi uang dari mana aku untuk biaya pendaftaran minta bunda tidak mungkin aku tidak ingin menambah uang pengeluarannya.
“menurut ibu kamu cocok ikut test beasiswa itu, nilai kamu pun diatas rata-rata” katanya sambil menatapku
“tapi bu uang darimana untuk biaya paspor jika nanti aku dikatakan lulus” ucapku pelan
“candy ini semua gratis”ucapnya “biaya pendaftaran,paspor dan visa semuanya sudah ditanggung”lanjutnya sambil tersenyum “jadi kamu harus ikut mencobanya untuk masalah ijin ibumu dan transport biar ibu yang urus”katanya senang , aku sangat senang bu Reni mau membantuku untuk meraih cita-citaku. bu Reni bagaikan malaikat yang diciptakan Tuhan untuk menjagaku diluar rumah.
“baiklah kalau begitu mulai hari ini semua akan ibu atur dan kamu harus mempersiapakan diri kamu” ucapnya “yasudah sekarang mendingan kamu pergi kekantin, pasti kamu laparkan”
“baik bu, terima kasih bu”
Aku pun pergi keluar ruangan itu dan bergegas kekantin untuk membeli minuman dan sepiring somay, istirahat masih 20 menit lagi. Cukuplah pikirku untuk makan somay saja. Aku duduk dibangku pojok kantin karena itu adalah tempat favoritku
“candyyyyyy!!!!!!” teriak Tita sambil duduk didepanku
“ih Tita kamu tuh nggak bisa apa kalau nggak pake teriak” ujarku
“maaf deh cantik, abis aku seneng banget ketemu kamu” godanya
“pasti ada sesuatu deh ini “
“nggak ada kok” ucapnya “can, kamu tuh kemana aja sih aku cari-cari juga “ tanyanya
“tadi aku dipanggil bu Reni” jawabku sambil melahap somay dipiringku “memangnya ada apa sih Ta “ tanyaku
“nggak Cuma kangen aja” jawabnya asal “oiya can, mama aku mau pesen Lapis Surabaya 2 loyang kira-kira bisa kan can” lanjutnya
“memang kue nya buat kapan ta?”
“buat hari minggu”jawabnya “gimana can bisa ngga”
Oke bisa kok lagian besokkan libur jadi aku bisa bantu bunda buat kue”jawabku “kue nya mau dianter atau gimana nih”
“nggak usah dianterin can, nanti aku aja yang datang kerumah kamu”jawab tita sambil tersenyum
Tak terasa makanan dan minuman yang ada di piring dan gelasku sudah habis dan bel pun berbunyi itu tandanya pelajaran akan segera dilanjutkan aku dan Tita segera pergi kekelas kami dan begitupun anak-anak yang lainnya.
***
Semua urusan untuk mengikuti test beasiswa di Korea sudah diurus oleh bu Reni dan pihak kedubes pun sudah menetapkan hari dan tanggal ujiannya. Tinggal 2 hari lagi aku sudah merasa nervous dengan semua ini entah kenapa aku seperti ini tapi rasanya aku tidak ingin mengecewakan semua orang yang telah mendukungku terutama bunda dan bu Reni. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk test ku ini dan semoga semua doaku dan orang-orang yang mendukungku bisa terkabul kalaupun nantinya aku gagal aku anggap saja itu bukan rejeki ku. Bu Reni selalu mengingatkanku untuk menjaga kesehatanku dan belajar paling penting adalah berdoa untuk diberikan yang terbaik.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, aku ikut test yang sudah dijadwalkan satu demi satu test aku lalui dengan baik dan akhirnya tinggal menunggu hasil akhir yaitu pengumuman lulus atau tidaknya.
Dalam hatiku sangat berharap itu semua berhasil tapi di lain sisi aku sangat pesimis tidak lulus pasalnya begitu banyak yang mengikuti test ini dan mereka sangat pandai dan tiba saat-saat yang ditunggu-tunggu jika dia yang beruntung maka surat akan datang kerumah pada hari itujuga dari pagi hingga malam aku tunggu, apakah pak pos akan datang kerumahku dan memberika surat yang ku tunggu-tunggu tapi sepertinya pak pos tak kunjung datang . aku pasrah dan sedikit rasa kecewa dihatiku. Bunda selalu berusaha menghiburku sebenarnya aku malu pada bunda, bu Reni dan juga teman-teman yang sudah mendukungku. Aku duduk melamun di teras rumahku malam ini dan in I adalah hal yang jarang aku lakukan.
“candy, ngapain kamu malam-malam disini” Tanya bunda sambil mendekati aku dan mengelus-elus rambut panjangku
“candy, Cuma cari angin bunda” jawabku sambil melempar senyum pada bunda bagaiman pun aku tidak ingin menampilkan raut wajah sedih dan kecewaku.
“angin kok dicari, aneh ah kamu” ujar bunda tersenyum
“bunda maafin candy ya, candy gagal” kataku sambil memeluk bunda
“maaf buat apa can?” Tanya bunda
“candy gagal bunda” jawabku singkat ,masih dalam pelukan bunda
“candy sayang, terkadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan apa yangkita harapkan” ucap bunda “ambil hikmah dari semua ini , tuhan tau mana yang terbaik buat kamu”lanjutnya “kamu harus percaya pasti Tuhan telah merencanakan semuanya buat kamu yang lebih indah “
“mungkin aku tidak ditakdirkan untuk disana yah bunda” cetusku pelan
“bukan tidak tapi belum. Itu baru yang benar” ucap bunda “bunda yakin insyaallah kamu pasti bisa kesana tapi tidak tau kapan” hibur bunda “kamu masing ingatkan dengan pepatah banyak jalan menuju roma”Tanya bunda aku hanya mengangukan kepala “nah pepatah itu yang harus kamu pahami pasti banyak jalan menuju korea, jalan yang ini gagal masih ada jalan yang lain kan” ucap bunda bijaknya aku mulai tenang dan bisa menerima itu semua “sudah mendingan kamu mempersiapkan diri buat ujian kelulusan kamu kan “ lanjut bunda
“iya bunda, makasih yah bunda selalu ada buat candy” ucapku sambil memeluk bunda lagi
“sudah mendingan kita masuk yuk nanti masuk angin lama-lama diluar”
Bunda memang ibu yang paling pengertian dia slalu membelaku dan memberikan semangat untukku yang paling penting bunda selalu mendukungku, I love you bunda J
***
Akhirnya aku lulus SMA juga bebas aku dari peraturan sekolah dan seragam-seragam sekolahku kini aku bukan anak-anak lagi. Ini adalah hidup baru ku, aku memilih untuk bekerja padahal bunda sudah bertanya aku mau kuliah dimana tapi aku bersikeras untuk bekerja aku ingin memiliki penghasilan sendiri dan tidak ingin menyusahkan bunda lagi paling penting ingin membantu bunda. Bulan demi bulan ku lalui aku bekerja di sebuah perusahaan swasta, bisa dibilang aku bekerja disana juga berkat bantuan malaikat cantiku yaitu bu Reni, dia yang membantuku untuk bekerja disana karena suami bu Reni bekerja disana, aku usahakan memberikan yg terbaik untuk perusahaan itu aku tidak ingin mengecewakan bu Reni dan suami nya yang telah membantu aku, dengan keuletan aku dan kedisiplinan aku, aku dibiayai kuliah walaupun hanya D3 tapi itu sudah cukup berharga bagiku, aku juga bisa membantu bunda mengontrak sebuah toko untuk berjualan kue, bunda sudah tidak bekerja dan memutuskan untuk berjualan kue, alhamdulilah kue-kue jualan bunda diterima dengan baik.
Dengan ijazah D3 ku, aku pindahkan kesalah satu kantor cabang disalah satu Negara, aku tidak tau mau dipindahkan kemana yang pasti aku bingung jika aku pergi berarti aku meninggalkan bunda sendiri disini aku benar-benar bingung. Tapi untungnya bunda benar-benar baik dan sangat bijak bunda selalu mendukungku dan menyuruhku untuk menerima tawaran itu kata bunda kesempatan tidak datang dua kali dalam hidup, belum tentu aku besok dapat tawaran itu lagi, bunda selalu meyakinkan aku begitu pun bu Reni. Bu Reni bagaikan ibu keduaku, aku sangat menyayangi kedua wanita tersebut. Bu reni berjanji menjaga bunda disini dan membuat aku lega mendengarnya.
Dan akhirnya aku menerima tawaran untuk dipindahkan dicabang di luar negeri, yaAllah sungguh terkejutnya aku ketika Bos ku mengucapkan satu Negara yaitu “korea Selatan” itu adalah impianku, cita-citaku sebentar lagi akan menjadi kenyataan benar apa kata pepatah yang bunda katakan “banyak jalan menuju Roma” dan bagiku banyak jalan menuju Seoul, sungguh aku tak percaya akan apa yang aku dengar aku akan dipindahkan ke salah satu cabang di Seoul, terimakasih yaAllah kau memberikan kisah yang indah untuk hidupku, sebuah kegagalan diawal dan berakhir kebahagian, aku percaya Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan dan yang paling penting Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang indah untuk setiap umatnya dan salah satunya adalah aku “CANDY” J :).
FATMA AS, TUGAS BAHASA INDONESIA